Home » » Inilah Rahasia Gelap Coca-Cola

Inilah Rahasia Gelap Coca-Cola

Coca-Cola adalah merek soft drink paling terkenal di dunia dengan rentang waktu bisnis selama 128 tahun. Dalam waktu selama itu, produk Coca-Cola telah beredar di lebih dari 200 negara dengan lebih dari 3.300 produk. Dengan menghabiskan dana sekitar 3 juta dollar per tahun untuk iklan, Coca-Cola berhasil meyakinkan pembeli setianya untuk tetap mengkonsumsi produk mereka, meskipun faktanya produk mereka telah menjadi salah satu faktor penyebab obesitas paling besar di negara-negara maju.
Lantas, apa cuma fakta tersebut yang menjadi rahasia gelap Coca-Cola? Tentu saja bukan. Mulai dari adanya kandungan kokain pada masa awal produksinya hingga keterlibatan Coca-Cola dalam pendanaan Nazi, berikut daftar 5 rahasia gelap Coca-Cola 

1. Kandungan kokain dalam Coca-Cola

French Wine Coca
French Wine Coca
Coca-Cola awalnya diproduksi dengan nama Pemberton’s French Wine Coca yang berisi campuran daun coca dari Peru, kacang kola, damiana, dan cocaethylene (campuran kokain dan alkohol). Seorang yang mempunyai ketergantungan terhadap morfin bernama Dr. John Stith Pemberton pertama kali menemukan formula ini di Atlanta, Georgia yang kemudian menjadi minuman populer di Amerika Selatan.
Karena kandungan alkohol dan kokain tersebut, pemerintah melarang peredarannya pada tahun 1886 dan Pemberton kemudian membuat versi non alkohol dari minuman yang sudah lumayan terkenal tersebut. Kandungan alkohol dalam formulanya diganti dengan gula sirup dan produk barunya diberi nama Coca-Cola. Kandungan kokain dalam minuman Coca-Cola baru benar-benar dihilangkan pada tahun 1903 karena alasan rasial. Tetapi antara tahun 1914 hingga 1929 Coca-Cola dinyatakan sebagai minuman terlarang karena masih ditemukan kandungan kokain di dalamnya. (sumber)

2. Kasus pembunuhan buruh di Kolombia

poster anti Coca-Cola
poster anti Coca-Cola
Pada tahun 2001 Coca-Cola bersama dua anak perusahaannya di Kolombia dituntut ke meja hijau oleh dua organisasi buruh Kolombia. Sebagai akibatnya, 9 orang pemimpin organisasi buruh yang juga merupakan karyawan dari anak perusahaan Coca-Cola tersebut mati terbunuh.
Organisasi milisi sayap kanan Kolombia menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Organisasi paramiliter ini dikenal dekat dengan militer Kolombia dan beberapa elit bisnis di sana. Tetapi seperti sudah diduga, Coca-Cola menyatakan tidak mempunyai sangkut paut dengan pembunuhan tersebut dan dua anak perusahaan yang mempekerjakan para buruh tersebut bukan milik Coca-Cola. Sesungguhnya kedua anak perusahaan itu adalah milik perusahaan yang disebut FEMSA, sebuah perusahaan Meksiko yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Coca-Cola.

3. Asal muasal Fanta

Nazi Coca-Cola
Nazi Coca-Cola
Salah satu produk Coca-Cola paling disukai adalah Fanta. Produk ini ditemukan di Jerman pada tahun 1941 ketika Jerman mengalami embargo dan sanksi pada saat Perang Dunia II. Penemunya adalah seorang berkebangsaan Jerman bernama Max Keith yang juga adalah direktur dari Coca-Cola Deutschland, salah satu anak perusahaan Coca-Cola paling berhasil.
Karena embargo yang dialami Jerman, anak perusahaan Coca-Cola yang berlokasi di Jerman ini tidak bisa mendapatkan bahan baku untuk memproduksi Coca-Cola. Alih-alih berhenti beroperasi, mereka membuat satu varian baru yang bahan bakunya bisa didapatkan di dalam negeri, maka lahirlah ‘Fanta’. Yang menjadi masalah adalah Coca-Cola Deutschland diduga menjadi salah satu sponsor Nazi Jerman. (sumber)

4. Zat adiktif dalam Coca-Cola

Natasha Harris
Natasha Harris
Zat adiktif dalam Coca-Cola diantaranya adalah kafein dan kadar gula fructosa yang tinggi dalam gula sirupnya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Connecticut College pada tahun 2013 menunjukkan bahwa minuman dengan kadar gula fructosa yang tinggi seperti Coca-Cola sama-sama membuat kecanduan sehingga bahayanya sama dengan heroin. (sumber
Seorang wanita berusia 30 tahun dari Selandia Baru bernama Natasha Harris meninggal dunia setelah kecanduan Coca-Cola sehingga setiap hari meminumnya. Ahli patologi Dr. Dan Mornin yang menyelidiki kematiannya menyatakan Natasha meninggal karenahypokalemia yang menurutnya mungkin disebabkan karena konsumsi Coca-Cola yang berlebihan. (sumber)

5. Merchandise No. 5

pabrik Stepan Company
pabrik Stepan Company
Coca-Cola baru dinyatakan benar-benar bersih dari kandungan kokain pada tahun 1929, tetapi daun coca yang menjadi sumber kokain tersebut masih tetap digunakan hingga sekarang. Zat ecgonine alkaloid yang mempercepat reaksi kokain dalam otak diekstrak dari daun coca sebelum diproses lebih lanjut.
Perusahaan yang khusus mengekstrak daun coca ini adalah Stepan Company yang berlokasi di New Jersey. Nah, perusahaan ini adalah satu-satunya perusahaan di Amerika yang mendapat ijin dari DEA (Drug Enforcement Administration) atau badan anti narkotika Amerika, untuk mengimpor daun coca ke Amerika. Dalam setahun, Stepan Company mengimpor 175.000 kg daun coca yang setara dengan kokain senilai 21 juta dollar.
Lalu bagaimana dengan kokain yang dihasilkan dari proses ekstraksi ini? Kokain yang dihasilkan kemudian dijual kepada Mallinckrodt, sebuah perusahaan farmasi di Missouri sebagai bahan obat-obatan. Kokain hasil ekstraksi ini disebut sebagai Merchandise No. 5. (sumber)

Penutup

Yang ini harus Anda buktikan sendiri bahwa ternyata Coca-Cola juga mempunyai fungsi lain selain sebagai minuman, yaitu sebagai pembersih lantai. Coba tuangkan minuman Coca-Cola pada lantai keramik Anda yang terdapat kotoran membandel. Diamkan selama beberapa menit kemudian coba bersihkan dengan kain pel. Apa yang terjadi?

Semua merk minuman bersoda sesungguhnya sangat tidak baik bagi kesehatan karena semuanya dapat menyebabkan obesitas dan diabetes. Bagaimana menurut Anda? silahkan tulis komentar Anda pada kolom komentar di bawah. Terimakasih.

sumber : http://www.mbakbro.com/2015/04/Daftar-5-Rahasia-Gelap-Coca-Cola.html