Sebelum Kepergian Papah, Natal 25
Desember 2015 s-d Tahun Baru 2016 kami semua anak-anaknya berkumpul
di rumah untuk merayakan Natal dan Tahun Baru, Banyak Nasehat-nasehat
papah untuk kami anak-anaknya, kami pulang ke tempat kelahiran papah
Muara Bolak Sibolga, Jiarah Ke kuburan Kakek nenek, papah Terlihat
bahagia karena kami semua bisa berkumpul, kami 6 orang bersaudara,
Anak sulung dan Bungsu adalah laki-laki, dan 4 orang perempuan.,
papah sudah mempunyai cucu dari anak laki-laki dan anak perempuan
berjumlah 5 Orang, Papah dalam adat Batak disebut “ sudah Sari
Matua”.
pah,,,, hari lahir kita cuma beda
sehari, papah tanggal 16 Oktober dan aku 15 Oktober, tiap kita
telponan beberapa kali Papah selalu bilang, Songon Au Do ho ( Kamu
seperti aku) dalam arti papah bilang sifat kita sama, kita
sama-sama sering menomorduakan kepentingan kita demi kepentingan
Orang Lain, Sering memaksakan diri walaupun lagi kurang sehat, tidak
manja, mikir dulu sebelum ngomong, banyak hal yang dipendam/ tidak
diutarakan untuk kebaikan orang, dan banyak hal lagi, kontak batin
kita benar-benar kuat dari dulu, hari-hari yang kita lalui, sejak aku
SD sampai SMA di Rumah Kita, sangat aku rasakan kasih sayangmu, tapi
karena keadaan aku harus Merantau dan Kuliah di Pulau seberang dan
harus jauh darimu, kasih sayangmu tetap nyata aku rasakan.
Ini kisah yang aku alami 3 Hari
terakhir sebelum Papah Pergi
Hari itu Tanggal 9 Maret 2016, Di
Indonesia Sedang Terjadi Gerhana Matahari Total, hari itu aku tidak
pergi kemana-mana dan lebih memilih tinggal Di Rumah sambil
membaca-baca, saat itu aku membuka pembaharuan salah satu media
sosialku dan aku melihat dp temanku bergambar gerhana matahari total
dan dihiasi dengan ayat Alkitab yang tertulis dalam Amos 8:9, dalam
Hati aku Sungguh kagum karena Firman Tuhan benar-benar digenapi, isi
Firmannya “ Pada hari itu
akan terjadi,” demikianlah Firman Tuhan Allah, Aku akan membuat
matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari
cerah.
Aku
Penasaran dengan Ayat ini dan langsung membuka Alkitab dan Membaca
Keseluruhan isi Amos 8:9-10 isinya 9”Pada
hari itu akan terjadi,” demikianlah Firman Tuhan Allah, Aku akan
membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada
hari cerah. 10”Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi
perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan
mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul
setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena
kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang
pahit pedih.” Setelah
membaca Ayat ini aku merenung sejenak, aku merenung ayat 10
seandainya itu digenapi, kematian anak tunggal
pasti
akan sangat terasa pedih, dari Sumber-sumber Khotbah yang aku baca
anak Tunggal bukan berarti anak satu-satunya, melainkan tunggal
diartikan sebagai yang sangat ISTIMEWA, sama halnya dengan Ishak anak
abraham dia disebut anak tunggal padahal dia punya saudara ismail,
ishak adalah anak yang istimewa, begitupun dengan Papahku, dia adalah
sosok yang sangat Istimewa dimata keluarga Besar kami, sekilas
mengenai Profil masa lalu Papahku :
PapahkuLahir di Muara Bolak 16 Oktober 1961 , Papah Punya 2 saudara
Kandung 1 Perempuan dan 1 Laki-laki, Tapi pada saat Papah Berumur
sekitar 5 tahun Ibunya/ nenek aku meninggal dunia, dari cerita-cerita
Papah yang pernah aku dengar, dia tidak tau rasanya kasih sayang
seorang ibu, bagaimana bahagianya memiliki seorang ibu, karena pada
saat itu papah masih sangat kecil dan belum banyak mengerti berbagai
hal, karena Kakek aku masih muda akhirnya dia menikah lagi dengan
Nenek tiriku Boru Sihombing, kakek ku meninggal dunia ketika aku
berumur sekitar 11 tahunan, Papah aku memiliki saudara dan saudari (
Bou dan uda) dari Ibu tirinya berjumlah lebih dari 6 orang, aku tidak
kenal pasti seluruh saudara tiri Papahku, karena kami tinggal
berjauhan, dulu kami pindah dari Sibolga Muara Bolak Ke Panyabungan
Mandailing Natal Desa Aek bingke karena ada masalah dengan nenek
tiriku ketika aku masih kelas 1 SD caturwulan 2, Mama dan Papah
memulai semuanya dari nol untuk membiayai kami anak-anaknya yang
berjumlah 6 Orang, karena jarak yang semakin jauh berangsur-angsur
Hubungan kami dengan ibu tiri papah membaik, Bahkan Papah juga
menyekolahkan adik tiri paling bungsu di keluarganya dan tinggal
serumah dengan kami di desa Aek Bingke, Bagi ibu tiri dan saudara
saudaranya Papah adalah sosok yang sangat istimewa,
karena Papah adalah yang paling sulung diantara mereka, dan benar
papah selama hidupnya melaksanakan kewajibannya sebagai anak sulung
mengayomi dan menyayangi seluruh adik adiknya dan ibu tirinya, saat
adik-adiknya menikah Papah yang bertanggung jawab, jadi wajar kalau
adik-adiknya sangat menghormati dan menyayangi Papahku, Begitu juga
dengan Ibu tiri papah, dia sangat bergantung pada Papah, karena
itulah nenek sangat kehilangan sosok Papah yang lebih dahulu
dipanggil Tuhan pada tanggal 13 Maret 2016,
papah adalah sosok yang sangat Istimewa di hati kami, TENANGLAH DI
SURGA BERSAMA YESUS... aku sangat mengasihimu.
Tuhan,, Firmanmu benar-benar terjadi, aku tetap Bersyukur
Rancangan-Mu adalah Rancangan Damai Sejahtera, Ada rencana IndahMu
dibalik semua ini, Hatiku Percaya.
Dari tanggal 10-11 maret Papah dan mama sering nelpon aku. Dan kita
banyak bercerita mengenai masa depan.
Hari itu adalah antara tanggal 11 maret , seperti biasa aku berdoa
malam lalu istirahat Karena Besoknya aku harus masuk kantor setengah
hari, pada tanggal 11 atau 12 maret 2016, yang aku maksud antara
tanggal 11 atau 12 adalah: malam itu aku mimpi aku tidak tau apakah
aku mimpi sebelum pukul 00.00 atau setelah pukul 00.00 karena kondisi
aku sedang tertidur pulas , aku bermimpi ada sungai yang sangat
panjang dan lebar, sungai itu sedang meluap aku melihat Papah sedang
Berdiri Diseberang sungai,dalam mimpiku aku ingat ada adikku dek Nita
Arjun Vio bersama aku, papah menatap mataku dan aku melihat jelas
mata dan wajahnya , ada sebuah Jembatan yang bisa digunakan untuk
menyeberang sungai, Papah tidak menyeberang dia hanya Berdiri di
pinggir sungai sambil menatap aku dari kejauhan, aku mau menyeberang
sungai untuk menemui Papah, tapi mimpiku tidak ada kelanjutan lagi,
mimpi aku berhenti saat saku berniat mau menyeberang sungai. Paginya
tanggal 12 Maret 2016 aku bangun tidur dan berdoa pagi singkat, aku
berangkat ke kantor, sekitar pukul 10.00 pagi aku telpon Papah,
karena aku sangat ingin mendengar Suaranya dan menanyakan kabarnya,
aku telpon dia dan mendengar suaranya yang sangat aku rindukan dia
tertawa bahagia karena Posisi dia pada saat aku telpon sedang
diperjalanan menuju Lokasi Peresmian Tugu Aritonang (hari kedua), dia
cerita Lokasinya sangat bagus dan sejuk, dan dia janji kalau kami
anak anaknya kumpul semua dia akan mengajak kami berlibur bersama
kesana,aku tanya apakah dia cape mendaki kelokasi Tugu dia bilang dia
tidak cape, aku juga ngobrol dengan mama, mama bilang papah sangat
bahagia bisa menginjak Tanah asal Aritonang. Pesan aku ke papah”
hati-hati di jalan ya” dia jawab “ Olo Inang makkatai dohot uma
majolo ho da” aku jawab Olo bapa, lalu saya ngobrol dengan mama via
telpon sembari aku ngobrol dengan mama sesekali aku sering mendengar
suara papah lg ngomong sambil tertawa, dalah hati aku bahagia karena
papah sangat menikmati dan bisa tertawa lepas disana.
Hari
itu 12 Maret 2016, ada sesuatu yang selalu mengganjal di hatiku, aku
buka-buka internet, dan entah kenapa aku sangat tertarik untuk
menulis kata kuci tanda-tanda
kematian
di Google, hari itu aku banyak membaca informasi di Internet
bagaimana seharusnya hidup di dunia.
Malam
itu adalah malam minggu 12 maret 2016 malam itu bawaannya emosi dan
dan badan lemas, aku berada di kamar seperti biasa aku mau istirahat
tidur, selesai berdoa aku mau tidur, entah kenapa pundakku terasa
panas, leherku panas dan tegang, kepalaku panas dan tidak bisa Tidur,
sesekali aku duduk, lalu tiduran lagi, duduk lagi, sesekali aku lihat
jam sudah menunjukkan pukul 00.00 lewat ( sekitar setengah satuan),
tiba-tiba handphone aku berbunyi ada telephone dari adik ku yang
sedang berada di rumah Kami di Aek Bingke, dia bilang
Bapak meninggal kak, Lg di Jalan kata eda,
aku langsung diam ,aku mendengar adikku menangis, lalu aku tutup
telponnya, aku hanya diam pendanganku kosong, Dan entah kehebohan apa
yang terjadi di rumah kami, tiba-tiba adikku nelpon lagi dia bilang “
kak katanya bapak lg dibawa ke rumah sakit, berarti belum meninggal
kak, mari kita berdoa untuk bapak ya kak, semoga bapak ga apa-apa,”
lalu aku saranin kami sama-sama berdoa, lalu telepon aku matikan dan
langsung berdoa, aku tidak tau apa yang rasakan dan pikirkan pada
saat aku berdoa, karena sepertinya hati kecil aku berkata dan
berusaha memberitau papah sudah dipanggil Tuhan, aku tidak tau harus
ngomong dan minta apa pada Tuhan,aku hanya berkata sembuhkan dan
sehatkan bapakku Tuhan, pikiranku kacau. Dan memang benar, beberapa
menit kemudian adik aku nelpon aku mendengar di rumah sangat ramai
dan penuh tangisan, aku juga mendengar suara mama sedang menangis dan
Bilang' Bapak lg diantar ambulance kesini” . Mama bilang “ Bapak
udah meninggal di dalam mobil, tapi mama ga percaya lalu menyarankan
dibawa ke puskesmas terdekat, kata dokter papah udah meninggal dari
tadi, tapi mama tetap ga percaya lalu nyuruh dibawa ke rumah sakit,
dan Dokter rumah sakit berkata hal yang sama “ Bu ,,, Bapak udah
meninggal dari tadi,” mama teriak ga percaya,,
Pah...................
tanyakan pada Tuhan, Dulu sebelum Papah perdana Memakai mobil Papah,
Aku mendoakan dan mengurapi Mobil papah dan Percaya saat papah
menggunakannya papah tidak akan pernah mengalami kecelakaan dan akan
selalu ditutup bungkus dengan kuat kuasa Darah Yesus dan selalu dalam
Lindungan Tuhan kemanapun papah pergi menggunakan mobil itu, dan
memang benar papah selalu selamat berangkat dan pulang, Tuhan kita
memang luar biasa pah,, dan mengapa Papah juga harus meninggal di
dalam mobil itu?papah kecapean ya, Papah tidak mengalami sakit yang
membuat papah harus berbaring berminggu-minggu, tidak ada yang papa
repotkan, padahal kalau disuruh memilih aku lebih memilih direpotkan
yang penting bisa melihatmu lebih lama lagi karena aku sangat
menyayangimu, tapi itu adalah pemikiran yang bodoh, aku tetap
Bersyukur pada Tuhan kita ya pah,Tenanglah bersama Bapa di Surga.
Hanya cinta sejatimu yaitu mama kami hanya dia yang melihat
kepergianmu,, Cinta kalian adalah cinta sejati. I love you amang
naburju
sebagai manusia biasa aku merasa semua ini seperti mimpi, aku tinggal
sendirian di rumah di perantauan, tiba-tiba dunia terasa sunyi,
senyap, udara di kamarku berbeda dari biasanya, aku menangis,
terdiam, menangis lagi, Berdoa, menangis lagi, Tuhan....sangat pedih,
Besok paginya aku dan kakak serta suaminya langsung Pulang dan
ngambil penerbangan Pagi itu juga jam 11 Pagi, sampai Di rumah kami
aku hanya bisa melihat raga papah yang diam kaku, wajahnya yang
lembut hanya diam, papah sudah istirahat tenang kembali pada Bapa di
surga Dini Hari 13 Maret 2016. Tanggal 16 maret 2016 adalah acara
Sari matua papah, banyak sekali orang yang datang melayat dan
menyaksikan acara pemakamanmu Kesayanganku,,dan Sekitar pukul 16.00
Papah dikebumikan.
Satu hal yang belum aku lakukan yang menurutku sangat perlu
adalah, aku belum pernah menggunting dan membersihkan kuku kaki dan
tangan papah, aku belum pernah membasuh kakimu, harusnya kemaren saat
Natalan kita berkumpul aku melakukannya untukmu papah.. I Love You
Amang naburju. Tenanglah bersama Bapa Surgawi.
Bukan Kehendakku yang jadi melainkan kehendak Tuhan, kehendakku
adalah ingin selalu bersama papah disini, tapi Tuhan lebih sayang
padamu, tenanglah bersama Bapa di Surga.
Yesaya 55:8
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan
jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah Firman Tuhan.
Di Salib papah tertulis Yesaya 43:16-21
Papah
Kembali pada BAPA di Surga minggu prapaskah 5 ( Pemberian Cinta) ,13
Maret 2016.
Papah,, Kamu sangat aku rindukan, sangat aku sayangi, sangat aku
cinta, sangat aku kagumi, engkau sosok yang sangat tangguh, pantang
menyerah, tidak pernah mengeluh, cinta Tuhan,aku rindu melihat
tatapan matamu, rindu melihat sedihmu tiap kali bercerita mengenai
masa lalumu yang berat, rindu marahmu, rindu suaramu yang selalu
menasehati kami, Jerih payahmu tidak akan pernah kami sia-siakan,
Pergilah Pa,,tenanglah bersama Bapa di Surga.. Jika aku rindu Padamu
aku akan bilang sama Tuhan ya Pah.. I LOVE YOU .
Peluk untukmu
Bahagiankanlah Orang tua kita, supaya tidak ada yang disesali
setelah orang tua kita meninggal.